1.Monalisa
Lukisan
Monalisa yang juga dikenal sebagai La Gioconda di Italia dan La Joconde di
Perancis diyakini banyak kalangan dilukis oleh Leonardo da Vinci pada era
Renaisans yaitu tepatnya di tahun 1503. Sementara subyek lukisannya menurut
sejumlah sejarawan adalah seorang wanita asal kota Florence, Italia yang
bernama Lisa del Giocondo atau Lisa Gherardini, isteri dari seorang pengusaha
sutera kaya, Francesco del Giocondo.
Leonardo da Vinci mengerjakan lukisan potret ini hingga tahun 1506 dan sayangnya ia tidak meninggalkan catatan apapun dalam karya legendaris tersebut hingga akhir hayat pada tahun 1519. Namun hal inilah yang membuat Monalisa menjadi masyhur karena para sejarawan mengajukan beragam teori tentang lukisan ini baik berupa motif pribadi da Vinci dalam melukis, subyek lukisan, kapan lukisan dibuat, siapa pemilik sah lukisan dan tentu saja: makna senyum si Monalisa. Lukisan Monalisa menggambarkan potret setengah badan seorang wanita usia pertengahan 20an yang berpose di sebuah teras gedung. Berbeda dengan sejumlah model lukisan potret pada masa itu yang umumnya berpose tegak lurus dan kaku, model lukisan ini terlihat santai menyilangkan tangannya di pegangan kursi sambil mengembangkan senyum tipis yang sangat misterius. Lukisan ini menjadi khas juga karena sang model lukisan tidak memakai perhiasan apapun di tubuhnya dan bahkan tidak mempunyai alis mata!
Namun sebenarnya lukisan Monalisa tidak terlalu terkenal hingga pertengahan era 1800an ketika para seniman aliran Simbolik memuji Monalisa sebagai simbol kemisteriusan wanita. Sejak saat itu Monalisa menjadi inspirasi berbagai macam puisi, lagu dan drama. Semakin terkenal lagi ketika lukisan ini dicuri pada tahun 1911 dan untungnya dua tahun kemudian diketemukan.
Leonardo da Vinci mengerjakan lukisan potret ini hingga tahun 1506 dan sayangnya ia tidak meninggalkan catatan apapun dalam karya legendaris tersebut hingga akhir hayat pada tahun 1519. Namun hal inilah yang membuat Monalisa menjadi masyhur karena para sejarawan mengajukan beragam teori tentang lukisan ini baik berupa motif pribadi da Vinci dalam melukis, subyek lukisan, kapan lukisan dibuat, siapa pemilik sah lukisan dan tentu saja: makna senyum si Monalisa. Lukisan Monalisa menggambarkan potret setengah badan seorang wanita usia pertengahan 20an yang berpose di sebuah teras gedung. Berbeda dengan sejumlah model lukisan potret pada masa itu yang umumnya berpose tegak lurus dan kaku, model lukisan ini terlihat santai menyilangkan tangannya di pegangan kursi sambil mengembangkan senyum tipis yang sangat misterius. Lukisan ini menjadi khas juga karena sang model lukisan tidak memakai perhiasan apapun di tubuhnya dan bahkan tidak mempunyai alis mata!
Namun sebenarnya lukisan Monalisa tidak terlalu terkenal hingga pertengahan era 1800an ketika para seniman aliran Simbolik memuji Monalisa sebagai simbol kemisteriusan wanita. Sejak saat itu Monalisa menjadi inspirasi berbagai macam puisi, lagu dan drama. Semakin terkenal lagi ketika lukisan ini dicuri pada tahun 1911 dan untungnya dua tahun kemudian diketemukan.
Monalisa
merupakan salah satu karya kesayangan Leonardo da Vinci. Ini terbukti karena da
Vinci terus membawa lukisan tersebut kemana pun dia pergi hingga akhir hayat.
Tahun 1516, da Vinci diundang melukis ke Perancis oleh Raja Francois I. Raja
yang kagum terhadap karya-karya da Vinci membeli sejumlah lukisan sang maestro
termasuk lukisan Monalisa dan kemudian memajangnya di istana Château
Fontainebleau. Selanjutnya, Raja Louis XIV memindahkan lukisan ke istana
Versailles. Setelah Revolusi Perancis, lukisan berpindah lagi ke istana
(sekarang museum) Louvre. Penguasa terkenal pasca Revolusi Perancis, Napoleon I
bahkan pernah menggantung lukisan Monalisa di kamar pribadinya.
Peristiwa menggemparkan terjadi pada 21 Agustus 1911 ketika Monalisa dicuri oleh seorang karyawan museum berkebangsaan Italia, Vincenso Peruggia. Dia menyimpan Monalisa selama dua tahun di loteng kamarnya di Paris. Tahun 1913, Peruggia membawa pulang Monalisa ke Italia dan mencoba menjualnya. Dia kemudian tertangkap, namun masyarakat Italia malah menganggap Peruggia sebagai pahlawan karena berhasil ‘memulangkan’ Monalisa ke tanah airnya. Setelah dipamerkan ke publik, Pemerintah Italia akhirnya memulangkan Monalisa kembali ke ‘rumah’ di Museum Louvre, Perancis.
Peristiwa menggemparkan terjadi pada 21 Agustus 1911 ketika Monalisa dicuri oleh seorang karyawan museum berkebangsaan Italia, Vincenso Peruggia. Dia menyimpan Monalisa selama dua tahun di loteng kamarnya di Paris. Tahun 1913, Peruggia membawa pulang Monalisa ke Italia dan mencoba menjualnya. Dia kemudian tertangkap, namun masyarakat Italia malah menganggap Peruggia sebagai pahlawan karena berhasil ‘memulangkan’ Monalisa ke tanah airnya. Setelah dipamerkan ke publik, Pemerintah Italia akhirnya memulangkan Monalisa kembali ke ‘rumah’ di Museum Louvre, Perancis.
2.The Last Super
Lukisan
ini di beri nama The Last Supper. Namun orang Indonesia menyabutnya sebegai
lukisan Perjamuan Kudus. Paadhal arti dari The Last Supper itu sendiri adalah
Perjamuan Terakhir.
Lukisan yang dibuat oleh Leonardo Da
Vinci ini dibuat pada tahun 1495 sampai 1498. Ukurannya 450 x 870 cm atau
sekitar 15 kaki – 29 kaki.Leonardo da Vinci melukis The Last Supper pada
dinding kering dengan alas di plester basah, sehingga tidak benar-benar lukisan
dinding. Karena fresko tidak dapat dimodifikasi sebagai karya seniman, Leonardo
malah memilih untuk menutup dinding batu dengan lapisan pitch, Gesso dan damar
wangi, kemudian cat ke lapisan pemeteraian dengan tempera. Karena metode yang
digunakan, potongan waktu tidak bertahan lama. Dan dalam beberapa tahun
penyelesaian itu sudah mulai menunjukkan tanda-tanda kemunduran. Dua salinan
awal lukisan The Last Power ini diketahui ada, mungkin karya asisten Leonardo.
Salinan hampir ukuran asli, dan telah bertahan dengan kekayaan detail keaslian
yang masih utuh. Pada awal 1517 lukisan mulai rusak terkelupas. Oleh Giorgio
Vasari pada tahun 1556 (kurang dari enam puluh tahun setelah lukisan itu
selesai) pada biografi Leonardo Da Vinci menggambarkan lukisan sebagaimana
telah hancur dan sangat rusak sehingga angka-angka yang ada pada lukisan itu
tak bisa dikenali. Pada tahun 1652 gambar pintu dipotong melalui lukisan, ini
masih dapat dilihat sebagai struktur berbentuk lengkung tak beraturan didekat
pusat lukisan. Diyakini, melalui salinan awal, bahwa kaki Yesus berada dalam
posisi yang melambangkan penyaliban yang akan datang. Lukisan yang berada
dibalik tirai pada tahun 1768 tergantung di atas lukisan untuk tujuan
perlindungan, agar uap air yang terkandung dalam tembok tidak merusak lukisan,
dan setiap kali tirai ditarik, maka cat yang ada pada lukisan ikut menempel
pada lukisan.
Ruang
makan kemudian kemudian digunakan sebagai penjara tersembunyi. Barezzi Stefano
pada tahun 1821, seorang ahli dalam menghilangkan seluruh lukisan dinding dari
dinding-dinding mereka utuh, dipanggil untuk menghapus lukisan ke lokasi yang
lebih aman, Lukisan ini rusak parah sebelum menyadari bagian tengah karya
Leonardo bukanlah lukisan. Barezzi kemudian mencoba untuk menempelkan kembali
bagian-bagian yang rusak dengan lem. Dari 1901-1908, Luigi pertama Cavenaghi
menyelesaikan studi hati-hati dari struktur lukisan, kemudian mulai
membersihkannya. Pada tahun 1924 Oreste Silvestri melakukan pembersihan lebih
lanjut, dan stabil beberapa bagian dengan semacam semen.
Lukisan
yang mempunya banyak misteri ini telah menjadi salah satu pokok pikiran dalam
mebuat buku – buku yang telah ternama. Seperti buku karangan Dan Brown seorang
penulis Amerika yang menulis buku Da Vinci Code. Yaitu salah satu buku terlaris
di dunia.
3. Starry Night
Seperti judul diatas"starry
starry night" saya ingin menjelaskan mengenai apa itu "starry starry
night". ini merupakan salah satu judul lukisan karya dari Vincent Van
Gogh, pelukis Belanda yang dianggap sebagai salah satu pelukis terbesar dalam
sejarah seni Eropa, Lukisan ini juga dihargai sangat mahal loh:-o bahkan
kabarnya tidak ternilai dan tidak akan dilepas oleh pemiliknya(museum of modern
art, New York City) dan lukisan terpajang di Museum tersebut. selain lukisan
ini masih banyak lukisan terkenal lainnya buatan van gogh yang terkenal salah
satunya Lukisan "Potrait Dr. Gachet" yang merupakan salah satu lukisan
termahal dunia yang pernah ditawar sebesar $139,5juta USD. lukisan van gogh
memang sangatlah mahal sbagai pelukis ia disetarakan lohh dengan pelukis
terkenal italia Pablo Picasso*woww:-o*. lukisannya mahal karena menurut kabar
dia merupakan pelukis pertama yang melukis sesuai dengan gambaran keadaan
hati/perasaannya.. dan lukisannya itu juga sebagai penghibur dirinya sendiri
dalam kegilaan dan kesendiriannya.
Vincent Willem van Gogh (30 Maret 1853 – 29 Juli 1890) adalah pelukis pasca-impresionis Belanda. Lukisan-lukisan dan gambar-gambarnya termasuk karya seni yang terbaik, paling terkenal, dan paling mahal di dunia. Van Gogh dianggap sebagai salah satu pelukis terbesar dalam sejarah seni Eropa.
Pada masa mudanya Van Gogh bekerja pada sebuah perusahaan penjual karya seni, dan setelah beberapa waktu bekerja sebagai guru, ia melayani sebagai misionaris yang bekerja di wilayah pertambangan yang sangat miskin. Ia baru menjadi seniman pada tahun 1880. Mulanya karya-karyanya menggunakan warna-warna yang suram. Baru ketika di Paris ia berjumpa dengan impresionisme dan neo-impresionisme yang warna-warnanya yang lebih cerah dan gaya lukisannya dikembangkannya menjadi sebuah gaya yang unik dan mudah dikenali. Gaya lukisannya ini mencapai tingkat perkembangannya yang penuh ketika ia tinggal di Arles, Perancis.
Awalnya mengikuti tipikal pelukis di zamannya dengan gaya impresionisme. Namun ketidakpuasan terhadap pengekangan ekspresi seni oleh pakem impresionisme membuat ia beralih pada gaya ekspresionisme.
Vincent Van gogh didiagnosa menderita epilepsi yang cukup parah. Diagnosa ini dibuat oleh 2 orang dokter berbeda yang merawatnya. Van Gogh juga pernah memotong telinganya sendiri.
Pada akhir hidupnya, ia merasa dirinya menjadi gila dan akhirnya menghabiskan sisa hidup di R.S. Jiwa Saint Paul-de-Mausole di Saint-Rémy-de-Provence, Perancis. Di R.S. Jiwa Saint Paul-de-Mausole, dan dia tetap melukis hingga menjelang ajal(29 july 1890).
Vincent Willem van Gogh (30 Maret 1853 – 29 Juli 1890) adalah pelukis pasca-impresionis Belanda. Lukisan-lukisan dan gambar-gambarnya termasuk karya seni yang terbaik, paling terkenal, dan paling mahal di dunia. Van Gogh dianggap sebagai salah satu pelukis terbesar dalam sejarah seni Eropa.
Pada masa mudanya Van Gogh bekerja pada sebuah perusahaan penjual karya seni, dan setelah beberapa waktu bekerja sebagai guru, ia melayani sebagai misionaris yang bekerja di wilayah pertambangan yang sangat miskin. Ia baru menjadi seniman pada tahun 1880. Mulanya karya-karyanya menggunakan warna-warna yang suram. Baru ketika di Paris ia berjumpa dengan impresionisme dan neo-impresionisme yang warna-warnanya yang lebih cerah dan gaya lukisannya dikembangkannya menjadi sebuah gaya yang unik dan mudah dikenali. Gaya lukisannya ini mencapai tingkat perkembangannya yang penuh ketika ia tinggal di Arles, Perancis.
Awalnya mengikuti tipikal pelukis di zamannya dengan gaya impresionisme. Namun ketidakpuasan terhadap pengekangan ekspresi seni oleh pakem impresionisme membuat ia beralih pada gaya ekspresionisme.
Vincent Van gogh didiagnosa menderita epilepsi yang cukup parah. Diagnosa ini dibuat oleh 2 orang dokter berbeda yang merawatnya. Van Gogh juga pernah memotong telinganya sendiri.
Pada akhir hidupnya, ia merasa dirinya menjadi gila dan akhirnya menghabiskan sisa hidup di R.S. Jiwa Saint Paul-de-Mausole di Saint-Rémy-de-Provence, Perancis. Di R.S. Jiwa Saint Paul-de-Mausole, dan dia tetap melukis hingga menjelang ajal(29 july 1890).
4. Luncheon of the Boating Party
Dia Luncheon Partai Berperahu oleh
Pierre-Auguste Renoir tetap karya yang dikenal dan paling populer terbaik dari
seni di Koleksi Phillips, seperti Duncan Phillips dibayangkannya ketika dia
membelinya pada tahun 1923. Lukisan menangkap suasana ideal sebagai makanan
teman berbagi Renoir itu, anggur, dan percakapan di balkon yang menghadap ke
Sungai Seine di restoran Fournaise Maison di Chatou. Paris berbondong-bondong
ke Fournaise Maison mendayung perahu ringan untuk menyewa, makan makanan yang
baik, atau tetap malam.
Lukisan itu juga mencerminkan perubahan karakter masyarakat Prancis pada pertengahan sampai akhir abad 19. Restoran menyambut pelanggan banyak kelas, termasuk pengusaha, masyarakat perempuan, seniman, aktris, penulis, kritikus, penjahit, dan gadis-gadis toko. Kelompok ini beragam diwujudkan masyarakat, baru Paris modern.
Renoir tampaknya telah terdiri adegan rumit tanpa penelitian terlebih dahulu atau underdrawing. Dia juga menghabiskan bulan membuat banyak perubahan ke kanvas, lukisan tokoh-tokoh individu ketika modelnya yang tersedia, dan menambahkan kanopi bergaris di sepanjang tepi atas. Meskipun demikian, Renoir mempertahankan kesegaran visinya, bahkan saat ia direvisi, ulang, dan menciptakan sebuah karya seni indah dibuat.
Lukisan itu juga mencerminkan perubahan karakter masyarakat Prancis pada pertengahan sampai akhir abad 19. Restoran menyambut pelanggan banyak kelas, termasuk pengusaha, masyarakat perempuan, seniman, aktris, penulis, kritikus, penjahit, dan gadis-gadis toko. Kelompok ini beragam diwujudkan masyarakat, baru Paris modern.
Renoir tampaknya telah terdiri adegan rumit tanpa penelitian terlebih dahulu atau underdrawing. Dia juga menghabiskan bulan membuat banyak perubahan ke kanvas, lukisan tokoh-tokoh individu ketika modelnya yang tersedia, dan menambahkan kanopi bergaris di sepanjang tepi atas. Meskipun demikian, Renoir mempertahankan kesegaran visinya, bahkan saat ia direvisi, ulang, dan menciptakan sebuah karya seni indah dibuat.
Lukisan
ini menggambarkan sekelompok teman Renoir's bersantai di balkon sepanjang
Sungai Seine. Dalam lukisan ini Renoir telah menangkap sukacita dari kelas
pertengahan akhir abad ke-19 Prancis, ini adalah lukisan hidup yang membawa
kebahagiaan dan kegembiraan ke setiap ruangan.
Luncheon Partai Perkapalan
Luncheon Partai Berperahu oleh Renoir adalah lukisan yang paling terkenal dalam The Phillips Collection.Ini karya oleh Pierre-Auguste Renoir adalah salah satu lukisan impresionis atas Prancis. Kami memberikankami memilih untuk lukisan impresionis terbaik.
Seni pecinta mengunjungi Washington DC harus meletakkan Koleksi Phillips pada mereka harus melihat daftar, karena Luncheon Partai Perkapalan.
Luncheon Partai Berperahu oleh Renoir adalah lukisan yang paling terkenal dalam The Phillips Collection.Ini karya oleh Pierre-Auguste Renoir adalah salah satu lukisan impresionis atas Prancis. Kami memberikankami memilih untuk lukisan impresionis terbaik.
Seni pecinta mengunjungi Washington DC harus meletakkan Koleksi Phillips pada mereka harus melihat daftar, karena Luncheon Partai Perkapalan.
5. Girl
with a Pearl Earring
Dia melukis Girl dengan Pearl Earring
(Belanda: Het Meisje bertemu de Parel) adalah salah satu pelukis Belanda
masterworks Johannes Vermeer dan seperti namanya, menggunakan anting-anting
mutiara untuk titik fokus. Hari ini lukisan itu disimpan dalam galeri
Mauritshuis di Den Haag.
Kadang-kadang
disebut sebagai "Mona Lisa dari Utara" atau "Belanda Mona
Lisa".
Secara umum, sangat sedikit yang diketahui tentang
Vermeer dan karya-karyanya. Lukisan ini ditandatangani "IVMeer" tapi
tidak tanggal. Tidak jelas apakah pekerjaan ini ditugaskan, dan jika demikian,
oleh siapa. Dalam kasus apapun, itu mungkin tidak dimaksudkan sebagai sebuah
potret konvensional.
Literatur Vermeer lebih baru menunjuk ke gambar menjadi tronie, deskripsi Belanda abad ke-17 dari 'kepala' yang tidak dimaksudkan untuk menjadi sebuah potret. Setelah restorasi yang paling terbaru dari lukisan pada tahun 1994 skema warna halus dan keintiman tatapan gadis itu ke penonton telah sangat ditingkatkan.
Atas saran Victor de Stuers, yang selama bertahun-tahun mencoba untuk mencegah karya-karya Vermeer langka dari yang dijual kepada pihak luar negeri, AA Tombe des dibeli bekerja pada sebuah lelang di Den Haag pada 1881, hanya dua gulden dan tiga puluh sen. Pada saat itu, itu dalam kondisi miskin. Des Tombe tidak memiliki ahli waris dan menyumbangkan lukisan ini dan lainnya ke Mauritshuis pada tahun 1902.
Pada tahun 1937, lukisan yang sangat mirip, Sambil tersenyum Girl, pada saat itu juga dianggap oleh Vermeer, disumbangkan oleh kolektor Andrew W. Mellon ke National Gallery of Art di Washington, DC sekarang luas dianggap palsu. Vermeer ahli Arthur Wheelock mengklaim dalam sebuah studi tahun 1995 bahwa itu adalah dengan abad kedua puluh artis dan pemalsu Theo van Wijngaarden, teman Han van Meegeren.
Literatur Vermeer lebih baru menunjuk ke gambar menjadi tronie, deskripsi Belanda abad ke-17 dari 'kepala' yang tidak dimaksudkan untuk menjadi sebuah potret. Setelah restorasi yang paling terbaru dari lukisan pada tahun 1994 skema warna halus dan keintiman tatapan gadis itu ke penonton telah sangat ditingkatkan.
Atas saran Victor de Stuers, yang selama bertahun-tahun mencoba untuk mencegah karya-karya Vermeer langka dari yang dijual kepada pihak luar negeri, AA Tombe des dibeli bekerja pada sebuah lelang di Den Haag pada 1881, hanya dua gulden dan tiga puluh sen. Pada saat itu, itu dalam kondisi miskin. Des Tombe tidak memiliki ahli waris dan menyumbangkan lukisan ini dan lainnya ke Mauritshuis pada tahun 1902.
Pada tahun 1937, lukisan yang sangat mirip, Sambil tersenyum Girl, pada saat itu juga dianggap oleh Vermeer, disumbangkan oleh kolektor Andrew W. Mellon ke National Gallery of Art di Washington, DC sekarang luas dianggap palsu. Vermeer ahli Arthur Wheelock mengklaim dalam sebuah studi tahun 1995 bahwa itu adalah dengan abad kedua puluh artis dan pemalsu Theo van Wijngaarden, teman Han van Meegeren.
Sebenarnya,
Ini adalah potret polos seorang gadis, mungkin sebelum pernikahannya. Kurangnya
menampilkan latar belakang dan warna air matanya drop anting-anting mutiara.
6. Corner of the Garden at Montgeron
Claude Monet
dicat Sudut Taman di Montgeron pada tahun 1876. Department store tokoh Ernest
Hoschede Monet ditugaskan untuk melukis empat panel dekoratif untuk interior
rumah besar barunya, Chateau de Rottembourg di Montgeron.
Monet menghabiskan musim panas di sana, menemukan motif atas dasar indah dan luar lukisan dengan titik terang warna dalam berbagai nada. Meskipun peruntungan baru dibuat dalam spekulasi department store, Hoschede cepat jatuh ke dalam kesulitan keuangan dan tidak mampu untuk membayar lukisan.
Lanjutkan ke halaman berikutnya untuk belajar tentang Kalkun Monet, lukisan satwa liar aneh.
Monet menghabiskan musim panas di sana, menemukan motif atas dasar indah dan luar lukisan dengan titik terang warna dalam berbagai nada. Meskipun peruntungan baru dibuat dalam spekulasi department store, Hoschede cepat jatuh ke dalam kesulitan keuangan dan tidak mampu untuk membayar lukisan.
Lanjutkan ke halaman berikutnya untuk belajar tentang Kalkun Monet, lukisan satwa liar aneh.
Dibuat pada ketinggian sangat impresionisme oleh pemimpin
gerakan, Claude Monet, pekerjaan ini adalah contoh khas bagaimana seniman
impresionis berusaha untuk menyampaikan sekilas lulus atau kesan alam seperti
yang terlihat oleh mata manusia. Untuk tujuan ini Monet mengambil sebagai motif
nya taman mekar, dan sangat berhasil menciptakan sebuah gambar hidup, alam
berubah.
Mewarnai, didirikan pada kombinasi mata pada jarak apa yang di sapuan kuas sebenarnya terpisah dari warna murni, diliputi dengan siang hari dan udara, dan dinamika efek plein-udara diperkuat oleh permukaan cat bersemangat.
Salah satu dari empat panel dekoratif dimaksudkan untuk menghiasi ruang tamu besar dari chateau Rottenburg di Montgeron, itu ditugaskan oleh pemilik tempat tinggal, para pemodal Hoschede Ernest, salah satu pelanggan pertama dari Impresionis.
Tiga karya lain dicat untuk kastil adalah "Sudut Taman di Montgeron", "Kalkun" dan "The Hunt".
Mewarnai, didirikan pada kombinasi mata pada jarak apa yang di sapuan kuas sebenarnya terpisah dari warna murni, diliputi dengan siang hari dan udara, dan dinamika efek plein-udara diperkuat oleh permukaan cat bersemangat.
Salah satu dari empat panel dekoratif dimaksudkan untuk menghiasi ruang tamu besar dari chateau Rottenburg di Montgeron, itu ditugaskan oleh pemilik tempat tinggal, para pemodal Hoschede Ernest, salah satu pelanggan pertama dari Impresionis.
Tiga karya lain dicat untuk kastil adalah "Sudut Taman di Montgeron", "Kalkun" dan "The Hunt".
7. Starry Night Over the Rhone
Starry Night Over the Rhone adalah salah satu
lukisan Vincent van Gogh Arles pada malam hari, itu dilukis di suatu tempat di
tepi sungai yang hanya beberapa menit berjalan dua dari Gedung Kuning di
Lamartine Tempat yang Van Gogh menyewa pada saat itu. Langit malam dan efek
cahaya pada malam hari disediakan subyek untuk beberapa lukisannya lebih
terkenal, termasuk Teras Cafe at Night (dicat awal bulan yang sama) dan kanvas
kemudian dari Saint-Rémy, The Starry Night.
Sebuah sketsa dari lukisan ini disertakan dalam sebuah surat van Gogh dikirim ke temannya Eugène Boch pada 2 Oktober 1888.
Lukisan itu pertama kali dipamerkan pada tahun 1889 di pameran tahunan Société des Artistes Indépendants di Paris, bersama-sama dengan iris. Yang terakhir ditambahkan oleh Theo, sementara Vincent telah mengusulkan salah satu lukisannya dari taman umum di Arles, kemungkinan besar versi sekarang di Koleksi Phillips.
Sebuah sketsa dari lukisan ini disertakan dalam sebuah surat van Gogh dikirim ke temannya Eugène Boch pada 2 Oktober 1888.
Lukisan itu pertama kali dipamerkan pada tahun 1889 di pameran tahunan Société des Artistes Indépendants di Paris, bersama-sama dengan iris. Yang terakhir ditambahkan oleh Theo, sementara Vincent telah mengusulkan salah satu lukisannya dari taman umum di Arles, kemungkinan besar versi sekarang di Koleksi Phillips.
Melihat langit dari arah dermaga (jalan
tepi sungai) di sisi timur dari Rhone, ke lutut sungai menuju pantai barat:
turun dari utara, Rhone berubah ke kanan pada saat ini untuk mengelilingi batu
di Arles yang dibangun. Dari menara Saint-Julien Saint-Trophime di sebelah
kiri, penonton mengikuti tepi timur sampai ke jembatan besi yang menghubungkan
Arles ke pinggiran Trinquetaille di sebelah kanan, barat bank. Ini berarti
pandangan dari Lamartine Tempatkan arah selatan-barat.
Van Gogh diumumkan dan dijelaskan komposisi ini dalam sebuah surat kepada saudaranya
Theo: Termasuk sketsa kecil dari kanvas persegi 30 - singkatnya langit
berbintang dilukis oleh malam, benar-benar di bawah jet gas. Langit biru
jernih, air biru, tanah adalah ungu muda. Kota berwarna biru dan ungu. Gas
berwarna kuning dan refleksi adalah emas kemerahan turun ke hijau-perunggu.
Pada bidang aquamarine langit Beruang Besar adalah hijau berkilau dan pink,
yang diam-diam pucat kontras dengan emas brutal gas. Dua patung warna-warni di
latar depan pecinta.
8.
Impresionisme
Impresionisme adalah suatu gerakan seni dari abad 19 yang dimulai dari Paris pada tahun 1860an. Nama ini awalnya
dikutip dari lukisan Claude Monet,"Impression, Sunrise" ("Impression, soleil levant"). Kritikus Louis Leroy menggunakan
kata ini sebagai sindiran dalam artikelnya di Le Charivari.
Karakteristik utama
lukisan impresionisme adalah kuatnya goresan kuas, warna-warna cerah (bahkan
banyak sekali pelukis impresionis yang mengharamkan warna hitam karena dianggap
bukan bagian dari cahaya), komposisi terbuka, penekanan pada kualitas
pencahayaan, subjek-subjek lukisan yang tidak terlalu menonjol, dan sudut
pandang yang tidak biasa.
Pengaruh impresionisme
dalam seni rupa juga merambah ke bidang musik dan sastra.
Seniman impresionisme
pada awalnya terinspirasi oleh teori-teori Eugene Delacroix yang mulai merasakan ketidakpuasan
terhadap perkembangan seni akademis pada masa itu yang terlalu berkonsentrasi
kepada mahzab seni lukis klasik. Ia berpendapat bahwa lukisan tidak selamanya
dibentuk dengan pengolahan garis secara berlebihan seperti dikembangkan
oleh Ingres selama
bertahun-tahun. Sebaliknya pengolahan bidang-bidang warna dengan penuh
perhitungan akan menghasilkan bentuk lukisan yang tidak kalah menariknya.
Namun Delacroix sendiri
bisa dianggap gagal melepaskan diri dari pengaruh pakem seni lukis akademi
karena bagaimanapun lukisannya sendiri masih berkonsentrasi pada bentuk-bentuk
secara ideal.
Saat kembali ke Paris,
sekitar 1872 - 1873 ia melukis Impression, Sunrise (Impression, soleil levant) yang menggambarkan pemandangan Le Havre. lukisan ini ditampilkan dalam pameran Impresionis pertama pada 1874 dan hingga kini menjadi
koleksi Musée Marmottan-Monet, Paris. Dari judul yang sebenarnya asal pilih ini, Kritikus Louis
Leroy memberikan sindiran "Kaum Impresionis", yang kemudian malah
terkenal sebagai identitas utama mereka.Pada 1870, Monet and Doncieux
menikah dan pada 1873 pindah ke rumah di Argenteuil di dekat Sungai Seine. Mereka mendapat anak kedua, Michel, pada 17 Maret, 1878. Istri Monet kemudian meninggal akibat tuberculosis
pada 1879.Alice
Hoschedé membantu merawat kedua anak
Monet. Mereka tinggal di Poissy. Pada April 1883 mereka pindahke rumah
di Giverny, Eure, di Haute-Normandie, yang kemudian ditatanya dengan halaman kebun
yang besar dan berusaha dilukisnya kembali hingga akhir hayatnya. Monet and
Hoschedé menikah pada 1892.Pada periode 1880-an dan 1890-an, karya Monet
banyak berkutat pada eksperimen lukisan dengan berbagai variasi sudut pandang
dan cahaya. Seri pertamanya adalah Katedral Rouen
from dari berbagai sudut pandang dalam waktu berbeda-beda sepanjang hari. Dua
puluh sudut pandang ini kemudian dipamerkan di Durand-Ruel
pada tahun 1895.Pada kurun waktu 1883 hingga 1908, Monet melakukan
perjalanan ke Mediterania dan melukis banyak pemandangan darat dan laut
seperti Bordighera. Bangunan penting juga menjadi subjek utama Monet di
sana. Istrinya Alice meninggal pada 1911 dan anaknya Jean pada 1914.Katarak menjangkitinya sehingga harus menjalani dua kali operasi
pada1923. Lukisannya pun berubah menjadi mempunyai tonality merah,
suatu hal yang wajar menjadi pemandangan sehari-hari bagi penderita katarak.
Selain itu diduga ia juga terkadang bisa mendeteksi pantulan sinar ultraviolet akibat perlakuan pembedahan katarak.Setelah operasi ia banyak
menggarap ulang karya-karyanya terdahulu.
10. The Poppyfield
Karyanya
memecahkan rekor sebagai lukisan termahal di dunia. Sayang, ia tak menikmati
sepeserpun hasil keringatnya. Depresi berat membuat ia menembakkan sebuah
peluru ke dadanya.
Gustav Pauli, Direktur Bremen Art Museum Gallery, menghadapi gelombang protes dari kelompok seniman kota Bremen. Keputusannya untuk membeli lukisan The Poppyfields pada akhir tahun 1910 dengan harga DM 30 ribu membuat komunitas seni Jerman tercengang. Sebuah nilai yang tidak kecil pada masa itu.
Harga tersebut dinilai tidak masuk akal. Bagi para pemerhati seni di Jerman nilai tersebut terlalu mahal untuk sebuah lukisan pemandangan. Apalagi, lukisan itu adalah karya Vincent Van Gogh, pelukis tak terkenal berkebangsaan Belanda. Dan, jadilah protes itu kemudian dibumbui oleh isu nasionalisme.
“Spirit sebuah bangsa hanya bisa diciptakan oleh seniman yang darah dan dagingnya berasal dari bangsa tersebut. Bukan berasal dari seniman bangsa yang lain,” kata Carl Vinnen, pelukis lokal Bremen menanggapi kejadian yang jadi polemik di Bremen selama tujuh bulan sejak The Poppyfield dibeli.
Vincent Van Gogh boleh jadi belum terkenal pada masa itu. Putera sulung pasangan Theodorus Van Gogh dan Anna Cornelia née Carbentus ini adalah seorang pemurung. Ia selalu berkutat dengan pemikirannya sendiri, sebuah kebiasaan yang membuat dia mengalami gangguan psikologis. Saat usia sembilan tahun Vincent bersekolah di Zevenbergen Belanda, tempat ia belajar bahasa Perancis, Inggris dan Jerman. Di sini ia pertama kali mulai berkenalan dengan kanvas dan melatih tangannya untuk menari bersama kuas di atasnya.
Den Haag menjadi kota tujuan segera setelah ia menyelesaikan sekolahnya pada 1869. Atas bantuan Uncle Cent, salah soerang pamannya, Van Gogh magang di Goupil & Cie, sebuah agency seni yang berpusat di Paris dengan beberapa cabang di Eropa. Van Gogh lalu mulai sering mengunjungi museum dan galeri seni di Den Haag.
Ia kemudian dipindahkan ke Goupil & Cie cabang London.di tahun 1873. Di kota ini Van Gogh jatuh cinta pada seorang gadis yang juga adalah adik dari pemilik rumah. Hubungan mereka tak lama. Ketika si gadis memutuskan hubungan mereka, Van Gogh sangat terluka dan depresi.
Gustav Pauli, Direktur Bremen Art Museum Gallery, menghadapi gelombang protes dari kelompok seniman kota Bremen. Keputusannya untuk membeli lukisan The Poppyfields pada akhir tahun 1910 dengan harga DM 30 ribu membuat komunitas seni Jerman tercengang. Sebuah nilai yang tidak kecil pada masa itu.
Harga tersebut dinilai tidak masuk akal. Bagi para pemerhati seni di Jerman nilai tersebut terlalu mahal untuk sebuah lukisan pemandangan. Apalagi, lukisan itu adalah karya Vincent Van Gogh, pelukis tak terkenal berkebangsaan Belanda. Dan, jadilah protes itu kemudian dibumbui oleh isu nasionalisme.
“Spirit sebuah bangsa hanya bisa diciptakan oleh seniman yang darah dan dagingnya berasal dari bangsa tersebut. Bukan berasal dari seniman bangsa yang lain,” kata Carl Vinnen, pelukis lokal Bremen menanggapi kejadian yang jadi polemik di Bremen selama tujuh bulan sejak The Poppyfield dibeli.
Vincent Van Gogh boleh jadi belum terkenal pada masa itu. Putera sulung pasangan Theodorus Van Gogh dan Anna Cornelia née Carbentus ini adalah seorang pemurung. Ia selalu berkutat dengan pemikirannya sendiri, sebuah kebiasaan yang membuat dia mengalami gangguan psikologis. Saat usia sembilan tahun Vincent bersekolah di Zevenbergen Belanda, tempat ia belajar bahasa Perancis, Inggris dan Jerman. Di sini ia pertama kali mulai berkenalan dengan kanvas dan melatih tangannya untuk menari bersama kuas di atasnya.
Den Haag menjadi kota tujuan segera setelah ia menyelesaikan sekolahnya pada 1869. Atas bantuan Uncle Cent, salah soerang pamannya, Van Gogh magang di Goupil & Cie, sebuah agency seni yang berpusat di Paris dengan beberapa cabang di Eropa. Van Gogh lalu mulai sering mengunjungi museum dan galeri seni di Den Haag.
Ia kemudian dipindahkan ke Goupil & Cie cabang London.di tahun 1873. Di kota ini Van Gogh jatuh cinta pada seorang gadis yang juga adalah adik dari pemilik rumah. Hubungan mereka tak lama. Ketika si gadis memutuskan hubungan mereka, Van Gogh sangat terluka dan depresi.
0 comments:
Post a Comment